Kesesatan Ahmadiyah ditegaskan dalam persidangan Ketua Umum Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab, ketika Ketua Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam Amin Djamaluddin memaparkan hasil telaah terhadap kitab Tadzkirah yang selama ini diyakini menjadi kitab suci pengikut Ahmadiyah.
"Buku ini ada 23 jilid tetapi tidak saya bawa semua. Orang yang tidak percaya Mirza adalah babi hutan. Kalau perempuan, itu pelacur. Mirza juga mengaku reinkarnasi Muhammad. Katanya Muhammad adalah saya, rasul adalah saya," paparnya disela-sela persidangan, di PN Jakarta Pusat, Kamis (9/10).
Ia mengakui, telah mempelajari buku-buku tentang Ahmadiyah selepas menamatkan Pendidikan Guru Agama di tanah kelahirannya Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB),
Ketika ditanya oleh Tim Kuasa Hukum apakah Ahmadiyah itu termasuk aliran sesat, Amin menyatakan, Ahmadiyah sesat, sebab selain meyakini Muhammad SAW sebagai nabi, mereka juga percaya juga dengan nabi yang asalnya dari India yakni Mirza Ghulam Ahmad.
Sehingga, dia menegaskan, bahawa mereka menyuruh membubarkan Ahmadiyah tidak bersalah dan sah-sah saja. Dirinya pun secara tegas mendukung pembubaran Ahmadiyah.
"Orang yang menyerukan pembubaran Ahmadiyah tidak salah dan itu adalah kewajiban kita. Ahmadiyah jika ingin membuat agama baru silakan asal bukan Islam agar bisa hidup berdampingan," tegasnya.
Senada dengan itu, Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat Aminuddin Yakub mengatakan, Majelis Ulama Indonesia telah memberikan pilihan kepada pengikut Ahmadiyah, yakni kembali ke ajaran Islam yang sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah (ruju' ilal haq), jika mereka tidak mahu bererti telah melakukan pendustaan terhadap agama, kerana itu MUI minta agar ia dibubarkan.
Keputusan fatwa MUI yang menyatakan Ahmadiyah sesat, menurutnya, diambil melalui forum tertinggi melalui Musyawarah Nasional (Munas) baik fatwa pada tahun 1980 dan tahun 2005. Pasca dikeluarkan fatwa itu, MUI mendorong para ulama dan mubaligh untuk mensosialisaikan fatwa ini, karena kalau tidak akan membahayakan umat Islam.
"Imbauan Bubarkan Ahmadiyah yang disuarakan oleh Habib Rizieq telah sejalan dengan fatwa MUI, supaya umat Islam tahu kesesatan Ahmadiyah," ujarnya ketika menjawab pernyataan dari tim penasehat hukum.
Bahkan ketika, Habib Rizieq bertanya apakah Apel Siaga Pembubaran Ahmadiyah yang dilaksanakan pada 20 April bertentangan dengan fatwa MUI, Aminuddin Yakub menyatakan, hal itu sangat sejalan, dengan sosialisasi terhadap fatwa MUI. (novel)
Teruskan bersama Minda Tajdid Segar!
3 comments:
Salam,
Islam tegak dengan Hujah dan dalil.
Bukan dengan sikap memberontak,menghentam atau membunuh.Peribadi Rasulullah SAW mengajarkan kita berlaku adil sesama manusia, dan tugas Rasulullah SAW hanya menyampaikan dan bukan sebagai penjaga manusia. Sekiranya manusia memilih Allah dan RasulNya maka beberkatlah hidupnya, sekiranya selain itu dipilih maka ingat AZAB Allah swt amat PEDIH.Manusia tiada Authority untuk menentukan siapa yang masuk surga, siapa yang masuk neraka.Yang dituntut selidikilah sebarang berita terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.Dan berpeganglah kepada Al-Qur'an dan Sunnah Nabi SAW sepenuhnya jangan separuh-separuh.
Salam,
Dengan statement akhbar mengenai jemputan untuk MUZAKARAH dengan JAIS tersebut, maka mudah-mudahan Hujah dan Dalil untuk menegakkan Kalimah Tauhid dapat dikongsikan dengan masyarakat umum.
Rujuk Sinar Harian 02 Jan 2009.
Jemputan MUZAKARAH Jemaat Ahmadiyah Muslim Malayisa kepada JAIS.
Wlksm,
Sebagai cadangan...
Untuk membuktikan kebenaran, maka sewajarnya pihak Ahmadiah membuat sebuah blog yang berisi maklumat-maklumat kebenaran Ahmadiah Qadiani, seakan-akan surat tunjuk sebab mengapa ajaran Qadiani itu tidak salah.
Saya pasti ia akan mendapat sambutan.
Post a Comment