Saturday, May 10, 2008

Islam Musuhi Zionis, Bukan Yahudi

Cendekiawan dan Ulama Muslim dunia, Syeikh Yusuf al-Qaradawi menegaskan bahawa umat Islam tidak memusuhi orang-orang Yahudi. Umat Islam, kata Qaradawi, hanya menentang gerakan orang-orang Zionis yang ekspansif dan menyebarkan permusuhan.

Qaradawi yang juga ketua International Union for Muslims Scholars (IUMS) mengungkapkan hal tersebut saat menerima kunjungan tiga Rabbi Yahudi Neturei Karta yang anti- gerakan Zionisme.

Menurut Qaradawi, selama berabad-abad orang-orang Yahudi hidup damai di negara-negara Muslim. "Orang-orang Yahudi adalah orang-orang paling kaya di Mesir dan banyak negara Muslim lainnya. Tidak ada permusuhan antara Muslim dan Yahudi, " tukas Qaradawi saat menerima ketiga Rabbi itu di rumahnya di Qatar.

Pernyataan Qaradawi dibenarkan oleh Rabbi Aharon Cohen, yang mengatakan bahawa orang-orang Yahudi yang tinggal di negeri-negeri Muslim tidak mengalami banyak masalah. Para Rabbi Yahudi Neturei Karta yang mengunjungi Qaradawi, mengenakan lencana bertuliskan "Saya orang Yahudi, bukan Zionis."

Lebih lanjut Syeikh Qaradawi mengatakan bahawa Muslim dan Yahudi adalah sama-sama pengikut dua agama Ibrahim. Yahudi yang meyakini kitab suci Taurat yang asli, sangat dekat dengan umat Islam. "Pengikut dua agama ini memiliki ritual dan ajaran agama yang sama seperti, kewajiban sunat bagi laki-laki, menyembelih haiwan dengan cara yang halal, melarang daging babi dan melarang patung-patung diletakkan di dalam masjid atau sinagog, " papar Qaradawi. Umat Islam dan Yahudi, tambah Qaradawi, sama-sama diburu ketika kekuasaan Islam di Andalusia jatuh.

Pada masa kini, kata Qaradawi, umat Islam dan Yahudi yang sama-sama meyakini satu Tuhan, selayaknya bekerjasama untuk memerangi ateisme, pornografi, lesbian dan homoseks serta ketidakadilan.

Ia juga menekankan pentingnya memperkuat hubungan antara Muslim dan Yahudi, untuk menghadapi ancaman Zionisme dan negara Israel yang didirikan di atas puing kehancuran bangsa Palestin. "Umat Islam menentang penjajahan dan gerakan Zionisme yang menindas, bukan orang-orang Yahudinya, " tegas Qaradawi.

Rabbi Cohen menambahkan, "Yudaisme, yang berdasarkan pada ajaran Taurat yang benar, tidak mengakui Zionisme. Taurat dan Yudaisme tidak membenarkan penjajahan, pembunuhan dan pengusiran orang dari rumah-rumah mereka."

Zionisme adalah gerakan politik internasional yang bermatlamat untuk menciptakan tanah air bagi orang-orang Yahudi di Palestin. Gerakan ini berhasil mendirikan negara Yahudi, Israel pada 15 Mei 1948 dengan merampas tanah dan mengusir bangsa Palestin.

Jurucakap Neturei Karta, Rabbi Yisrael Weiss menyatakan, usaha-usaha yang dilakukan Israel bertentangan dengan ajaran Yudaisme.

Neturei Karta sendiri adalah organisasi yang mewakili ratusan ribu penganut Yahudi Ortodoks di seluruh dunia yang menentang gerakan Yahudi Zionis. Neturei Karta meyakini, berdirinya negara Palestin dan dihapusnya negara Israel akan membawa perdamaian di Timur Tengah.

"Taurat dan sejarah Yahudi mengatakan bahwa suatu hari negara Israel akan runtuh, " tandas Rabbi Weiss. (ln/iol)

sumber

No comments: